"Tha?!?" terdengar suara cewek dari seberang dengan nada terkejut. Kendra sudah mati kutu, jika benar firasatnya, tentu kali ini dia tak punya alasan lagi. Tha tak akan menjadi Thayang lagi.
"Maksudku Thayang," Kendra masih berusaha berkilah, meski kali ini Kendra tahu, Maya tak akan lagi percaya akan kebohongannya, sial, kenapa nama itu terus terngiang di otaknyanya rutuk Kendra, hingga mampu menggeser nama Maya dari pikirannya.
"Ini Nina Ken?" terdengar suara tawa dari seberang.
Astaga! Sebegitu kalutnya pikiran Kendra ketika main sambar ponsel yang ia letakkan di console box samping kiri tempat duduknya, dia tak membaca dulu siapa yang meneleponnya.