Tania langsung menatap Alfred dengan kedua mata yang membuat kaget. Inikah yang ia takutkan, takut Alfred bertanya lebih tentang dirinya yang terluka. Sangat tidak mungkin kan jika ia berkata yang sebenarnya? Ini merupakan masalah pribadi dan Alfred tidak perlu mengetahuinya. Lantas, apa yang harus ia jawab sekarang?
Detik berikutnya Tania megalihkan pandangannya pada tembok ia tidak mau melihat kedua mata tajam milik Alfred yang sedari tadi menatap dirinya.
"Tidak, hanya keseleo saja," alibinya. Tania mengusap kedua pipinya yang masih basah akibat air mata tadi. Merapihkan rambutnya yang tamaoja acak-acakan serta merapihkan pakaian termasuk syal agar Alfred tidak melihat luka-luka lain yang ia miliki.
"Jangan bohong!" bentak Alfred pelan. Ia melangkah mendekati Tania dengan badan tegapnya. Kedua tangannya ia silangkan di depan dada serta tatapan yang masih tertuju ke arah Tania.