Alfred menggeram marah. Melemparkan document itu ke sembarang tempat. Sangat tidak peduli jika document itu rusak, robek, kotor atau sebagainya. Yang jelas-jelas sekarang ia sedang kesal. Ia sama sekali tidak menemukan sesuatu aneh yang ada di document itu. Tetapi, kenapa perasaan dirinya begitu kuat jika Tania bukanlah wanita biasa pada umumnya seperti yang lain.
Jika wanita lain memiliki rasa takut walau hanya kecil terhadap dirinya. Namun, Tania sama sekali tidak memiliki rasa takut dan tidak berniat untuk menjauhi dirinya. Yang ada dia malah semakin mendekati dirinya bak ulat bulu.
Aarrgghh ... sebenarnya Alfred tidak ingin memikirkan permasalahan ini. Hanya saja, otaknya selalu terpikirkan jika masalah itu belum diselesaikan. Alfred mengucapkan sumpah serapah untuk otaknya karena mudah terlarut dalam permasalahan.