"Sungguh, aku tidak pernah merasa sebahagia ini," seru Metha menatap binar ke arah Lucky.
Lucky yang melihat itu tersenyum kecil, ia mengusap lembut pucuk kepala Metha dengan penuh sayang. "Aku juga sama," balasnya berucap.
Metha dan Lucky terlah berhasil melamar kerja. Dan hasilnya ... membuat mereka sangat bahagia, yaitu diterima.
Mulai hari besok Metha dan Lucky bekerja sebagai pelayan di toko bunga. Awalnya Metha menawarkan diri untuk menjadi pedagang bunga keliling saja menggunakan sepeda butut dirinya yang masih tersimpan apik di gudang rumah Deborah.
Namun, Lucky langsung menyanggah itu serta memberi tanggapan agar Metha bekerja sebagai pelayan saja sama seperti dirinya. Alasan yang lontarkan adalah ia merasa khawatir terhadap temannya dan takut terjadi apa-apa seperti kejadian dulu di saat Metha dirempug oleh beberapa pria hidung belang.
Akan tetapi, ada alasan lain yang menyantol di hati Lucky. Ahk biar ia dan Tuhan yang mengetahui semuanya.