Peter melangkah lebar menuju kamar Xeysa berada. Ini sudah tengah malam namun Peter sana sekali belum merasakan ngantuk akibat ada sebuah amarah yang menguasai jiwanya. Yeah, perihal pertanyaan yang dilontarkan Metha tadi.
Tepat saat itu juga emosi Peter melesat tinggi hingga ke ujung tanduk. Bahkan pria itu tak sengaja mendorong tubuh Metha cukup kasar membuat dia terjatuh. Akan tetapi Peter sama sekali tak merasa bersalah.
Ini bukan kemauannya tapi jiwa lain lah yang menjadi pelakunya.
Metha sudah tertidur pulas, bukan karena Peter yang mengelonin, bukan pula karena inisiatif sendiri, tapi Metha tidur karena paksaan dari Peter.
Hufft ... tak apa, dari pada Metha terus terkena amukan dirinya?
Separuh ruangan yang ada di rumah keluarga besar Edward sudah gelap, pertanda para pembantu serta para pelayan juga teakg masuk ke dalam mimpinya. Jika seperti ini maka Peter aman.
Dugh!
Dugh!
Dugh!