"Hahaha, tidak. Ayah hanya becanda saja. Mana mungkin ayah menduakan cinta ayah. Hati ayha sudah sepenuhnya dipenuhi oleh ibumu yang cantik dan baik hati itu."
Arsen mendengus. "Aku kira ayah serius." Bahunya kembali menurun lesu.
"Bagaimana kalau ayah serius? Apakah kau akan setuju?" tanya Ayahnya menggoda.
"Tidak! Jika ayah serius maka aku tidak akan berkerja di perusahaan lagi!" Arsen memberikan ancaman dan lagi-lagi itu membuat ayahnya tertawa geli.
"Ya sudah, ayah tidak akan mencintai wanita lain lagi selain ibumu yang cantik itu. Sekarang kau pergi ke luar dan temui Metha, sedari tadi dia mencari keberadaanmu."
"Tapi yah, hatiku terasa nyeri saat melihat prianya," tutur Arsen mengeluh pada perasaannya yang sudah tertanam.