"Tidak mungkin!"
Brak!
George menggebark meja yang ada di depannya membuat semua orang yang tengah berkumpul di sana terperanjat kaget.
"Tidak mungkin adikku yang menjadi pelaku penembakan anakku!" sergah George menatap tajam pada Vivian yang telah berkata demikian pada dirinya.
Vivian membangkitkan keberaian untuk membalas tatapan kakak pertamanya, ia tidak boleh takut! Kesalahan itu harus segera diungkap tuntas.
"Kak, percaya padaku semalam aku mendengarnya sendiri," ujar Vivian kukuh pada pendiriannya, berharap pada sang kakak agar dia dapat mempercayai apa yang ia katakan.
Sungguh, Vivian tak sedikit pun menaburi kebohongan dalam perkataannya. Wanita itu berkata sesuai dengan kenyataan apa yang ia alami semalam di sebuah ruangan itu.
George menggertakan gigi-giginya, menggeleng-gelengkan kepalanya benar-benar tak percaya jika adik baiknya itu menjadi pelaku atas penembekan sang anak.
Tidak mungkin! Dia tidak sejahat itu! pikir George.