"Terima kasih banyak, berkatmu besok aku dapat kembali lagi bekerja seperti semula." Senyuman lebar tak henti-hentinya menghiasi wajah Metha, tak menyangka Bos Luxe bisa luluh dan dapat dinegosiasi hanya dengan perkataan Sagara.
Sagara tertawa kecil. "Sama-sama, Cantik. Eits tapi ...." Sagara menahan tangan Metha agar berhenti melangkah.
"Apa?" tanya Metha heran.
"Ada satu syarat!" Sagara menarik sebelah sudut bibirnya seolah menyimpan sesuatu yang teramat menakjubkan. "Nanti malam kita harus makan bersama!"
Kedua mata Metha seketika membulat sempurna, melemparkan pandangannya ke sembarang arah, menggigit kecil bibir bawah bagian dalamnya, pun otaknya langsung berputar cepat. "Eum mohon maaf ...," tuturnya tak enak hati. Metha menggaruk pipinya yang tak gatal.
"Kenapa? Apakah kau menolak?" tebak Sagara, bahkan senyumannya pun sontak luntur.