Brandon sangat kesal sekali, ia tipekal orang yang tidak bisa menunggu. Ia lebih baik tidur daripada menunggu tidak jelas seperti ini.
Brandon menghelai napas panjang,ia bangun dari tempat duduknya sambil menatap Nona Zhu "Pertemuan hari ini kita batalkan" Ucap Brandon dengan sadis.
Nona Zhu sangat kaget mendengar ucapan Brandon yang tidak mempunyai rasa peri kemanusiaan.
"What's?? are you crazy?" Ucap Nona Zhu dengan perasaan kesal.
"Pertemuan selanjutnya akan di atur oleh sekertaris saya. Jadi silahkan anda menikmati hidangan yang ada di atas meja karena saya sudah membayar untuk anda dan pengawal anda"
Brandon kemudian meninggalkan hotel pertemuan begitu saja. Ia bahkan tidak memberikan kesempatan untuk Nona Zhu, padahal dia sudah datang jauh-jauh dari negara Eropa. Ternyata kedatangan dirinya ke kota F membuat harga dirinya seperti di injak-injak.
"wait!!" Nona Zhu meminta Brandon untuk berhenti.
Seketika Brandon mengentikan langkah kakinya, ia tetap menghadap ke depan. Sedangkan Nona Zhu menghampiri Brandon "Apakah Tuan tidak mempunyai hati nurani?" Tanya Nona Zhu dengan emosi.
Brandon tersenyum licik, ia meminta Nona Zhu menyingkir sambil mengibaskan tangannya.
Sekertaris Neron minta maaf sama Nona Zhu dan juga Jeri "Maafkan atas sikap tuan saya Nona. Sepertinya Tuan saya sedang tidak enak badan makanya dua bersikap mendadak aneh".
Nona Zhu menahan emosinya, ia menatap wajah Sekertaris Neron sambil tersenyum "Tidak apa-apa saya cukup mengerti" Ucap Nona Zhu dengan santai.
"Kalau begitu saya permisi dulu Nona" Sekertaris Neron mengundurkan diri terlebih dahulu.
Nona Zhu menganggukkan kepalanya dengan hormat. Jeri sangat kesal sama sikap Brandon, ia bahkan marah sama Nona Zhu kenapa dia tidak membalas untuk marah.
"Kenapa Nona diam saja? Seharusnya Nona bisa membela diri, karena dia juga sudah membuat kita menunggu lama. Ini tidak adil bagi saya" Ucap asisten jeri.
"Tidak apa-apa, bagi saya ini cukup menarik. Justru saya lebih suka sama laki-laki yang sikapnya cuek seperti ini" Jawab Nona Zhu.
"Apa? Pokoknya jangan sampai Nona jatuh hati sama laki-laki itu. Saya sama sekali tidak setuju"
"Sepertinya aku sedang mengalaminya"
"What's?? Please Nona anda jangan bercanda. Saya berbicara serius ini" asisten jeri sangat terkejut, ia bahkan memukul kepalanya karena kaget. Ia tidak bisa membayangkan melihat atasannya bersanding sama laki-laki super aneh itu.
Nona Zhu tersenyum manis, ia menepuk pundak asisten jeri "Kamu jangan kaget seperti itu. Sebaiknya kita pulang sekarang"
"Pulang? Maksudnya kita harus kembali ke Eropa?" tanya asisten Jeri, ia bahkan semakin bingung tujuh Keliling.
"Maksud saya, kita kembali ke apartemen dulu"
"Oh begitu!! Baiklah Nona" Setelah itu mereka meninggalkan hotel pertemuan.
Brandon meminta sekertaris Neron untuk berkunjung ke perusahaannya. Dengan kecepatan tinggi sekertaris Neron menjalankan mobilnya, ia segera meluncur ke kantor Tik Carlos.
Perusahaan Tim Carlos.
Semua karyawan lagi fokus bekerja. Mereka menyelesaikan tugas mereka dengan sangat serius. Karena mereka tidak di biasakan bekerja sambil bercanda.
Jika ada yang dilihat bercanda atau ada yang menganggu temannya yang lain, tidak segan-segan mereka di keluarkan dari perusahaan Tim Carlos.
Ruang kerja Reni dan Tim.
Sedangkan Reni lagi duduk sambil melihat komputer yang ada didepan matanya. Sambil memainkan jari-jemarinya, tangannya tetap bekerja meskipun pikirannya melayang jauh entah kemana? Ia masih kepikiran sama tugasnya, yaitu dirinya harus meliputi tentang pernikahan putri dari perusahaan Zi group.
"Arghhh ... Bagaimana bisa aku bertemu sama anak dari perusahaan Zi group. Karena setahu saya keluarga mereka itu sangat tertutup sekali. Bahkan tidak ada satupun wartawan yang bisa masuk ke istana mereka. Jangankan masuk, berdiri di depan istannya saja itu tidak mungkin. Karena mereka memiliki begitu banyak pengawal" Gumam Reni.
"Hei kamu kenapa lagi? Apakah kamu sudah sarapan?" Tanya dera rekan kerja Reni yang super baik dan ramah.
Reni terkejut "Ya ampun dera, kamu membuat aku kaget saja. Oh ya kamu kemana saja? Tim kita kemana?" Tanya Reni.
"Aku habis dari toilet. Sepertinya mereka belum datang" Jawab dera.
"Sebaiknya kamu duduk dulu, tidak capek apa berbicara sambil berdiri"
"He ... Aku sampai lupa untuk duduk. Oh ya apakah ada gosip baru tentang CEO di perusahaan kita?" Tanya Dera dengan ekspresi ingin tahu.
"Aish ... Kamu ini selalu saja mencari gosip. Saya ini lagi bingung memikirkan tentang tugas yang di berikan untuk tim kita"
"Kenapa harus bingung?"
"Ya ampun dera ... Kamu ini sama sekali tidak memikirkan tugas ini? Padahal ini tugas yang sangat berat. Kamu kenapa Santai saja?"
"Kamu tahu sendiri aku orangnya memang seperti ini. Jadi kamu jangan marah"
Tiba-tiba langkah kaki terdengar sangat lembut, melangkah sambil mengayunkan kedua tangannya dengan lemah gemulai. Wanita dengan usia 38 tahun, memiliki rambut pirang dan sedikit ikal. Rambutnya sampai bawah bahu, wanita itu memakai makeup sedikit tebal dengan warna lipstik yang menyala.
Tiba-tiba ia datang ke ruangan Tim Reni. Ia mengejutkan Reni dan dera "Tada!!" Teriaknya sambil menampilkan dirinya didepan mereka berdua.
"Arghhh ... Aku jantungan lagi untuk yang kedua kalinya" Ucap Reni sambil mengelus dadanya.
Sedangkan dera sangat aneh melihat wanita yang ada didepannya "bagaimana penampilan saya hari ini? Apakah kalian takjub melihat kecantikan wajah saya?" Tanya Ny Ketty.
Ny Ketty adalah tim kerja Reni dan juga dera. Didalam tim mereka ada empat orang. Yang satunya seorang laki-laki dengan usia yang lumayan tua juga. Usianya kira-kira 41 tahun. Laki-laki itu bernama Tuan Jeki.
Reni dan dera berusaha untuk memberikan senyuman manisnya, padahal didalam hati mereka berdua mau tertawa melihat penampilan Ny Ketty.
"Bagus banget ... Sangat bagus!!" Puji Dera dan juga Reni.
"Aku tahu Kalian berdua pasti iri melihat kecantikan diriku hari ini. Lihatlah betapa bagusnya body saya menggunakan blush ini. Saya semakin terlihat seksi dan sangat menggoda" Ny Ketty orangnya terlalu percaya diri, ia bahkan selalu mengagumi dirinya setiap hari.
Reni dan Dera mau muntah mendengar Ny Ketty. Tapi mereka tidak mau membuat masalah semakin ribet. Mereka berdua sudah tahu bagaimana watak Ny Ketty, jadi mereka hanya bisa diam dan mendengarkan saja tanpa harus memberikan komentar panjang kali lebar.
"Wah, wah, wah!! Sepertinya ada sesuatu yang baru" Suara Jeki tiba-tiba terdengar nyaring di telinga Reni, dera dan juga Ny Ketty. Tidak ada hujan dan tidak ada angin Jeki tiba-tiba ada didepan mereka.
"Ya seperti biasa, kamu tahu sendiri bagaimana tim kita yang satu ini. Ia tidak akan hidup dengan tenang jika tidak membuat sesuatu yang heboh sama dirinya sendiri" Sambung dera.
Jeki memperhatikan penampilan Ny Ketty, mulai dari ujung kaki sampai ujung rambut. Jeki tersenyum licik tanpa berkomentar apa-apa.