Chereads / Waktu Penantian / Chapter 9 - Berusaha Tegar

Chapter 9 - Berusaha Tegar

Setelah kejadian tadi. Afwan mendatangi istrinya.

"Aku minta maaf atas perlakuan ibu. Andai saja kamu jujur dari awal pasti tidak akan kejadian seperti ini. Maafkan aku yang salah paham kepadamu. Sekarang semuanya terserah kamu dan aku kembalikan kepadamu. Maafkan semua kata-kata ibu," kata Afwan sebelum pergi. Sayyida hanya terpaku.

Di sekolah madin para santri, sudah menunggu Afwan.

"Ustad ceritakan kisah Imam Bukhari," pinta santri.

"Imam Bukhari. Siapa yang tak kenal beliau dengan maestro bidang hadis. Imam Bukhari memiliki nama lengkap Muhammad bin Ismail bin Ibrahim dan dijuluki al-Mughirah bin Bardizbah. Imam Bukhari lahir pada hari Jumat, 13 Syawal 194 H. Ayahnya bernama Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah, yaitu seorang ulama ahli hadis. Namun, sejak Bukhari kecil ayahnya telah meninggal dunia dan meninggalkan ilmu untuk sang anak. Berdasarkan buku Ibunda Tokoh-Tokoh Teladan karya Jumuah Saad, Imam Bukhari pernah mengalami rasa sakit pada kedua matanya saat masih kecil. Ternyata, sakitnya tersebut menyebabkan beliau mengalami kebutaan."

'Sesungguhnya masalahku belum seberapa,' batin Afwan.

"Lanjut Ustadz," pinta santri remaja.

"Lalu. Menghadapi hal tersebut, ibunda Imam Bukhari senantiasa menekui doa sepanjang malam dan siang, dengan penuh kejujuran dan air mata, serta selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Dia tidak putus asa dan terus mengadu kepada Allah tentang kebutaan anaknya.

Hingga suatu malam, ketika ibunda Bukhari terlelap dalam tidurnya, dia bermimpi melihat Nabi Ibrahim AS yang berkata pada dirinya. "Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu atau banyaknya doa yang kamu lantunkan." Setelah itu, atas izin Allah Imam Bukhari pun akhirnya bisa melihat. Ketika Allah SWT telah mengembalikan penglihatan Bukhari, Ibunda pun berupaya keras untuk mengajarkan putranya untuk mengelilingi negeri-negeri Islam untuk mencari hadis-hadis Nabi dengan hafalan yang kuat. Dengan kesabaran dalam memastikan hadis Nabi yang mulia, Imam Bukhari kini menjadi seorang pembesar dalam ilmu hadis. Kitabnya, Shahih al-Bukhari juga menjadi kitab paling sahih setelah Alquran.

Imam Muslim pernah bersua dengan Imam al-Bukhari, lalu dia mengecup keningnya dan berkata, "Biarkanlah aku mencium kedua kakimu, wahai ustaznya para ustaz, pemimpin para ahli hadis, dan dokter dalam menganalisa cacat-cacat dalam hadis."

"MasyaAllah ... Ustadz, lalu ... aku pernah dengar yang menemukan makam Imam Bukhari Presiden Pertama Repubik Indonesia, Soekarno. Itu bagaimana kisahnya?" tanya salah satu santri.

"Iya, Ustad tidak menyangka dari kalian sangat antusias dan saya kagum. Jadi ... seperti ini. Masya Allah begitu sangat legendaris bagi masyarakat Uzbekistan, sebuah negara di Asia Tengah pecahan Uni Soviet yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Terkenalnya nama Presiden Soekarno berkaitan dengan ditemukannya makam Imam Bukhari, seorang perawi Nabi. Tidak banyak yang tahu, Presiden Soekarno lah orang yang meminta pemerintah komunis Soviet agar menemukan makam tersebut. Berkat jasa Soekarno, saat ini kompleks makam Imam Bukhari yang terletak di desa Hartang, sekitar 25 kilometer dari Samarkand telah menjadi salah satu wisata umat Islam seluruh dunia. Alhamdulillah pernah kesana. Jadi. Kebesaran nama Presiden Soekarno tidak hanya dikenal di seluruh penjuru Indonesia, namun menggema di seluruh dunia. Dia dikenal sebagai sosok pemimpin berani, tegas, kharismatik dan tidak mudah diatur oleh bangsa manapun. Tidak hanya bagi bangsa Indonesia, kisah kepahlawan Bung Karno juga dirasakan bagi umat Islam di dunia. Salah satunya di Uzbekistan. Kisah tersebut bukan hanya cerita fiksi. Saat rombongan delegasi MPR RI menginjakkan kaki pertama kali di Bandar Udara Internasional Tashkent, Ibu kota Uzbekistan, nama Presiden Soekarno yang pertama kali disebut ketika delegasi memperkenalkan diri dari Indonesia. Salah satunya adalah Elyas, seorang mahasiswa berusia 21 tahun yang langsung menyebut nama Presiden Soekarno ketika berjumpa dengan delegasi yang akan menyampaikan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada masyarakat Indonesia yang ada di Uzbekistan. Presiden Soekarno, kata Elyas sangat melekat bagi masyarakat Uzbekistan karena dipandang memiliki jasa besar dalam menemukan makam Imam Bukhari. Elyas dan pemuda Uzbekistan mengetahui nama dan jasa Soekarno dari orang tua dan membaca buku-buku yang diterbitkan di Uzbekistan. Sejarah Presiden Soekarno dengan bangsa Uzbekistan dimulai ketika pasca-Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Pemerintah Soviet mengundang Presiden Soekarno untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow. Saat itu, Soekarno sadar, sebagai Presiden Indonesia yang dianggap sebagai pemimpin negara-negara Non Blok harus bersikap netral terhadap Blok Timur maupun Blok Barat. Tetapi di sisi lain, Soekarno juga menyadari bahwa Indonesia butuh dukungan Soviet untuk melegitimasi eksistensi negara-negara Non-Blok dan kesepakatan yang telah dicapai dalam Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Presiden Soekarno juga menyadari membutuhkan dukungan Soviet untuk menghadapi berbagai upaya negara-negara Barat yang masih terus berusaha menjajah dan menguasai kembali Indonesia. Sementara itu, Soekarno mafhum bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama Islam sehingga tidak mungkin Indonesia akan ikut blok timur yang dipimpin oleh negara komunis Soviet. Situasi itu yang oleh Soekarno disiasati dengan sangat cerdas dengan mengajukan syarat atas rencananya memenuhi undangan Pemerintah Soviet dengan meminta dicarikan atau ditemukan makam Imam Bukhari seorang perawi Nabi Muhammad SAW yang amat termasyhur itu. Kata Soekarno kepada Presiden Soviet, "Aku sangat ingin menziarahinya." Setelah itu Presiden Soviet mengerahkan untuk masyarakat. Menurut Israil, muazim Masjid Imam Bukhari, menjelang kedatangan Presiden Soekarno pada tahun 1956, kondisi makam tidak terawat dengan baik dan berada di semak belukar hingga akhirnya pemerintah Soviet membersihkan dan memugar makam tersebut untuk menyambut kedatangan Soekarno. Penghormatan Soekarno terhadap Imam Bukhari dilakukannya dengan cara melepas sepatu dan berjalan merangkak dari pintu depan menuju makam ketika turun dari mobil yang mengantarnya. "Presiden Soekarno merangkak menuju makam lalu memanjatkan doa dan dilanjutkan sholat serta membaca Al-Quran," terang Israil.Keterangan tersebut diperkuat oleh Muhammad Maksud, penjaga makam Imam Bukhari, bahwa atas jasa Presiden Soekarno, komplek makam Imam Bukhari kini dipugar hingga terlihat sangat megah seperti saat ini. Sehingga, komplek makam seluas 10 hektar ini menjadi wisata bagi umat Islam di dunia setelah makam Nabi Muhammad SAW di Madinah. Masya Allah ...."

"SubhanaAllah sangat mengagumkan," kata para santri.

"Semoga kaliam semua juga akan menjadi pemuda yang cerdas dan barokah,nantinya. Aamiin. Daya ingatnya yang luar biasa dari Imam Bukhari, membuat orang tuanya merasa terhibur karena Muhammad lahir dengan mata yang buta. Beliau juga dipanggil dengan nama Muhammad. Waktu kecil mampu mengingat setiap soal yang dibacakan kepadanya. Dia sanggup mengulang setiap bacaan yang didengarnya tanpa satu kesalahan pun bahkan tidak ada tanda baca yang luput. Maka tidak heran di usianya yang masih anak-anak, Muhammad sudah menghafal banyak surah Al Quran. Hal itu membuat ayahnya memasukkan Muhammad kecil ke sebuah madrasah untuk belajar Al Quran. Saat baru datang ke madrasah, sang guru sedang membaca Surat Qaf, yang sudah diingat dengan baik olah Muhammad."

"Berarti sangat mengangumkan ya Ustadz," kata salah satu santri.

"Maka, begitu sang guru selesai membaca, Al Bukhari kecil mengangkat tangannya dan menyatakan bahwa beliau sudah hafal surat Qaf.

Pernyataan itu tentu saja mengejutkan sang guru karena orang dewasa sekalipun akan kesulitan menghafal satu ayat surat itu dengan baik dan benar.

Lebih terkejut lagi, ketika bocah berusia sekitar 7 tahun itu mampu mengulang seluruh Surat Qaf dengan sangat baik makhraj hingga sifat setiap hurufnya sama persis dengan bacaan sang guru."

"Masya Allah sungguh luar biasa ciptaan Allah ya Pak." Semua santri sangat terunyuh.

"Kamu juga luar biasa. Lalu, Guru itu pun merangkul Muhammad dan memintanya belajar hadist. Maka saat tiba di rumah, dia menceritakan apa yang dialaminya di madrasah kepada sang ibu.

Namun, Ibu Bukhari meminta anaknya tetap mempelajari Al Quran karena matanya yang buta akan menyulitkan dia mempelajari hadist.

Tetapi, Muhammad atau Al Bukhari bersikukuh mempelajari hadist. Lalu dia pergi ke kamarnya sembari meraba-raba mempelajari hadist. Melihat pemandangan itu, sang ibundanya sedih sampai menangis. Dengan linangan airmata, Ibunda masuk ke dalam kamar tidurnya dan berdoa memohon kepada Allah SWT sampai tertidur. Dalam doanya, sang ibu meminta agar penglihatan anaknya dipulihkan. Apa kalian tau kejadian setelahnya?" tanya Afwan.

"Apa?" tanya Santri.

"Saat doa dipanjatkan ibunda, Al Bukhari ternyata sedang membaca Surat Qaf ayat 22 yang berbunyi, "Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan darimu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam." Masya Allah ... sesungguhnya hatinya sama sekali tidak buta. SubhanaAllah ...." Afwan terdiam sejenak.

"Imam Al Bukhari memberitahu sudah bisa melihat. Awalnya ibundanya tak percaya. Imam Al Bukhari pun menyebutkan warna baju sang ibunda dan benda-benda di sekitarnya.

Sejak saat itulah Bukhari mulai belajar hadist. Untuk mempelajarinya dia harus menemui lebih dari 1000 perawi dan berhasil memisahkan mana kisah yang palsu dan benar. Untuk menemui para perawi tersebut dia harus melakukan perjalanan sampai ke Jazirah Arab bahkan Irak, tak jarang dia harus berjalan kaki berhari-hari ke tempat perawi tersebut untuk menerima ilmu hadist. Semoga kecintaanku kepada kalian barokah. Dan Semoga Allah membantu kalian semua. Aamiin."

"Aamiin Ya Allah."

Afwan berusaha mengibur dirinya, dia sedih dan belum tahu perasaan Sayiida sesungguhnya. Dia berusaha biasa saja.