"Jadi dia pulang?" sambung Cristal dengan nada lebih panik.
Langit bisa menangkap kepanikan Cristal sekarang, itu membuat penasaran. Apa mungkin Cristal tidak mau tinggal berdua dengannya? Atau gadis itu takut Langit berbuat sesuatu padanya, begitu?
"Iya, kenapa?" tanya Langit lagi. Dirinya tidak mau ambil pusing dan langsung tiduran di sofa. Kamar yang ada di lantai bawah masih kosong. Belum ada tempat tidur danĀ barang-barang lain, bahkan lampunya juga belum dipasang, jadi Langit memilih tidur di kamar ini saja. Namun tidak di tempat tidur dengan Cristal.
"Gue ...." Cristal menggigit bibirnya keras, jawabannya tidak kunjung keluar membuat Langit menatapnya penasaran. "Gue." Cristal menelan ludah susah payah. "Gue mau pipis, tapi susah jalan."
"Oh." Langit beranjak dari sofa, kemudian segera menghampiri Cristal yang mendadak menggeser tubuhnya mundur.
"Mau ngapain?" tanya Cristal dengan nada curiga.
"Gak bisa jalan 'kan?"
"I-iya sih tapi--"
"Mau pipis di kasur?"
"ENGGAK!"