Chapter 45 - Murid Baru

Cristal tersadar, dia sontak memundurkan kepalanya yang hampir saja mendekat pada Langit.

"Itu memang buat saya." Langit kembali bersuara dengan lengan kekarnya yang membereskan peralatan. "Saya suka minum coklat tanpa gula."

Cristal meneguk ludahnya susah payah, kebiasaan Langit cukup aneh. Dan dia juga tidak menyangka, dari sekian banyak pilihan, kenapa harus coklat yang rasanya pahit?

"Nggak nanya." Akhirnya Cristal menyahut, dia menyandarkan punggungnya ke sofa.

"Sekilas info." Langit membalas, setelah semua peralatan rapi, barulah dia pergi dari sana meninggalkan Cristal sendirian.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS