Aroma nasi goreng yang sangat harum membuat senyum Reva mengembang sempurna. Walaupun dia harus panas-panasan di dapur, namun hal itu tidak membuatnya kesal, toh ini semua spesial untuk kekasihnya.
Antara Sean dan Reva memang Reva duluan yang bangun. Pagi tadi, setelah dibangunkan paksa oleh pria itu, tidur Reva tidak terlalu nyenyak karena matanya segar. Tentu saja itu sangat berbeda dengan Sean yang pulas dan damai.
Nasi goreng sudah selesai, Reva mengambil dua telur yang berada di dalam kulkas. Kesukaan Sean itu telur mata sapi, tapi sialnya Reva selalu gagal tiap kali membuat. Alhasil, semuanya buyar, menyatu jadi satu. Kalau kata Sean, itu sama saja seperti telur dadar.
Benar sih, tidak salah. Memang lebih baik diaduk sekalian.
Namun kali ini tekad Reva muncul lagi, dia mencoba membuat telur mata sapi untuk Sean. Sebelum memulai, Reva menarik napasnya dalam-dalam, tidak lupa dia menyemangati dirinya agar tidak insecure.