Reva menatap punggung pria yang kini sedang berkutik dengan kompor dan juga beberapa bahan makanan. Setelah kejadian tak terduga, lalu sesi cemburu, Reva memang mengajak Sean untuk ke apartemennya. Acara makan di luar batal total karena pria itu sudah lebih dulu sensi.
Sampai detik ini Reva tidak menyangka kalau pria yang selama ini dia hindarkan, ternyata ada di depannya. Pria itu benar-benar nekat, Reva tidak habis fikir. Dengan langkah pelan namun pasti Reva berjalan mendekat, memeluknya dari belakang. Reva gemas karena Sean masih saja cemburu.
"Kamu masak apa?"
"Masak air."
Reva terkekeh, pelukannya semakin erat. "Apa masak air ada aromanya? Wangi ayam bakar, aku laper."
"Bukannya kamu punya roti? Makan aja, kenapa minta sama saya? Lepasin tangan kamu, tamgan kamu kotor!" Sean menyentil lengan Reva yang masih melingkar di perutnya.
