Permintaan simple Sean dibalas syarat yang membuat otaknya kembali membeku. Setelah pembicaraan tadi, Sean memilih menepi ke luar ruangan. Dia tidak membantah, tidak pula mengiyakan syarat Jihan. Haruskah itu semua terjadi? Apa setelah Sean memastikan semua aman, dia memang harus kembali pada Jihan agar gadis kesayangannya aman?
Bukan lagi perihal kuliah seperti yang Reva gemborkan, tetapi bagi Sean ini semua permainan hati. Jika seandainya Jihan membaik, Reva bisa hidup bahagia sambil menyelesaikan study-nya sampai S3. Tidak, tidak, Sean belum tahu mau menjawab apa perihal keputusan ini. Hatinya masih terpaut pada Reva, Sean belum bisa move on walaupun gadis itu terlalu aneh dan menjengkelkan. Bukan hanya itu, Sean juga tahu tidak akan mendapat restu dari Ayu.
Sean menghempas tubuhnya ke bangku, tangannya terangkat memijat pangkal alis yang berdenyut. Sialan, kenapa semuanya runyam seperti ini? Kenapa semuanya terlihat sangat sulit?
Ting!
Ting!