Sudah sepuluh menit Kelvin dan Reva saling tatap tanpa ada pembicaraan. Alih-alih baper, Kelvin justru memicingkan mata sambil terus menaruh rasa curiga pada wanita di di depannya. Wajahnys terlihat kusut, mata bengkak, benar-benar terlihat jelek.
"Pulang-pulang bukannya glowing, malah makin jelek."
"Bukan mau suuzon, tapi emang gue curiga."
"Kenapa tiba-tiba nyari gue?"
Pertanyaan beruntut yang Kelvin ucapkan hanya angin lalu bagi Reva. Bagaimana tidak, sejak tadi dia hanya diam dengan otak kosong. Hati Reva kembali bergemuruh, dia menatap keseliling dengan awas. Ketakutan Reva akan Jihan masih ada, Reva takut kejadian kemarin terulang. Kemarin boleh dia selamat, kalau kali ini terjadi lagi, mungkin Reva akan masuk liang lahat.
"Woy!"
Tepukan di pundak memuat lamunan Reva buyar. Jantunya berdetak kencang saking kagetnya. Reva kembali merunduk, meremas kedua tangannya. Kelvin yang melihat Reva berubah hanya bisa menghela napas.
