"Ibu!"
"Bu, tunggu, Bu, aku bisa jelasin."
Ayu menepis kasar tangan Reva yang baru saja meraih lengannya. Saking kencangnya tepisan, Reva hampir jatuh karena keseimbangan tubuhnya sangat jelek. Napas Reva sangat sesak, tubuhnya bergetar tidak karuan. Air mata yang terus mengalir, membuat wajah Reva semakin tidak karuan.
Apa ini balasan Tuhan atas kebahagiaan kemarin?
Haruskah hari ini dibanting kesedihan?
"Ngapain masuk? Ke luar sekarang."
Reva menggeleng cepat, walaupun Ayu tidak melihat. Reva menyeret tubuhnya untuk mendekat kembali pada Ayu, namun belum sempat Reva meraihnya, Ayu kembali maju lalu menatap sengit dirinya.
"Ke luar sekarang! Pergi sana, ga usah pulang sekalian."
"Anggap orang tua kamu udah mati, anggap kamu itu anak sebatang kara tanpa keluarga! Buat apa punya orang tua tapi kelakuannya sangat buruk?"
"Iya, aku salah, ak-"
"Ibu ga mau dengar apa-apa, Ibu ga butuh penjelasan kamu!"