"Apa yang ini bagus?"
"Tolong realistis, jangan manut aja. Kalau kamu manut terus, aku pusing."
"Yang mana, Sean?" Dua baju satu model, hanya beda warna terpampang nyata di depan wajah Sean. Selain anti ribet, Sean sebetulnya anti menemani orang belanja. Apa lagi yang belanja wanita.
Sean yang pusing sama takut salah mencoba berfikir sejenak. Setelah mendapatkan jawaban, dia menegakka tubuhnya menatap Reva. "Warna biru bagus, cocok sama warna kulit kamu."
Bibir Reva kembali mengerucut, keningnya mengerut menatap baju pilihan Sean. "Terlalu mencolok ga sih? Btw, aku udah punya warna biru di rumah. Gimana kalau yang cokelat ini?"
"Terserah."
"Kok terserah sih? Aku itu minta pendapat, aku minta saran mana yang bagus. Setiap baju yang kita pakai, orang lain yang akan liat."