Besoknya, semua siap. Pria paruh baya itu siap mengantarkan keluarganya ke bandara. Meskipun berat dihatinya namun ini demi kebahagiaan putra sulungnya. Selama diperjalanan laki-laki itu bersandar ke pintu dan terus menatap ke arah jendela mobil. Merenung, seperti tak punya semangat apa-apa.
Pria di sampingnya terus menghela nafas berat melihat putranya seperti itu. Keceriaan di wajah laki-laki itu seperti telah direnggut paksa oleh dunia. Dunia memang tak selamanya baik. Dunia ini kejam jika kita tak punya mental sekuat baja.
"Kalau kamu mau batalin keberangkatan hari ini, masih bisa kok. Ayah ikutin apapun yang bikin kamu bahagia." Ucap pria itu menawarkan.
Laki-laki itu menoleh, ia mendengar jelas apa yang diucapkan pria disampingnya. Ia juga tahu maksud dari pria itu, laki-laki itu menggelengkan kepalanya.
"Gak usah, kita lanjut aja. Lagian aku disini juga mau apa, aku mau rangkai masa depan aku di tempat baru." Ucap laki-laki itu dengan nada pasrah.