Pria bertubuh gembul itu menatap lurus pria di hadapannya, seorang pria dengan kacamata yang bertengger di pangkal hidungnya. Embusan napas lolos dari mulutnya. Bahunya disandarkan pada kursi yang diduduki. "Jadi, Adyatma masih menemui kekasihnya itu?" Suara berat itu memenuhi gendang telinga pria berkacamata—Rangga.
Rangga mengangguk dalam diam. Tubuhnya tegap walau tengah duduk. Pria bertubuh gembul itu merupakan pendiri dari agensi yang menaungi Adyatma. Pria itu lantas mengembuskan napas beratnya, kali ini Rangga bahkan dapat mendengar embusan napasnya. "Apakah kamu dapat menyuruhnya untuk berhenti menemui kekasihnya itu?" tanya pria itu dengan wajah serius.
Rangga mengerutkan dahinya. "Apakah ada hal lain yang terjadi?" Dirinya tidak bertanya mengapa Adyatma tidak boleh menemui Astrid—kekasihnya. Ia menanyakan hal lain, sebab pria di hadapannya bukanlah seseorang yang mencampuri urusan pribadi artis-artisnya, kecuali hal itu membahayakan karirnya.