Matanya mengerjap beberapa kali. Sinar lampu itu langsung memasuki penglihatan, sehingga mata bulatnya kembali menyipit. Tubuhnya menghadap ke samping, sebelah tangannya meraba sisi ranjang dan nihil. Kelopak matanya terbuka secara lebar, embusan napas itu keluar dari mulutnya. Pria itu telah meninggalkannya.
Dirinya terbangun secara perlahan seraya memegang kepala yang masih sedikit pusing. Matanya sedikit menyipit ketika melihat sebuah nampan terletak di atas meja rias. Disingkapnya selimut yang menutupi tubuh, kakinya pun menyentuh lantai yang dingin. Ia berjalan ke arah meja tersebut. Sebelah tangannya menarik secarik kertas kecil yang tertempel pada cermin.
'Jangan lupa untuk memakannya, aku sengaja memesan sarapan ini untukmu sayang.'