"Siapa kamu sebenarnya?" Adyatma menatap nyalang manik cokelat kehitaman di hadapannya. Wanita itu hanya memasang wajah datar seraya meminum segelas air putih yang tersedia di hadapannya.
"Aku bukanlah siapa-siapa," jawabnya tanpa menatap mata hitam pria itu.
"Lantas apakah kamu yang menyebabkan rumor ini terjadi?" Kali ini Adyatma menyuarakan isi pikiran Rangga, padahal sebelum ini dirinya yakin bahwa Alana bukanlah seorang wanita picik.
Alana menyeringai. Matanya melirik sinis pria di hadapannya. "Bahkan jika aku yang menyebabkan rumor itu, aku dapat melakukannya lebih dari itu," desis Alana.
Adyatma mengepalkan kedua tangannya. Wanita di hadapannya bukanlah dalang dibalik rumor ini, tetapi mengapa wanita itu menginginkan dirinya? Sebenarnya apa yang tengah direncanakan?
"Lantas apa tujuanmu itu?" Adyatma tidak peduli lagi dengan suaranya yang terdengar tidak ramah, wanita di hadapannya berhasil menyulut emosinya.
