"Untung lo gak diapa-apain." Anie memeluk Ely ketika wanita itu sampai di rumah Rhudy lagi. "William gak ngapa-ngapain lo kan? Dia baik? Lo sudah mendingan?"
"Gue gak tahu harus jawab yang mana dulu, yang jelas gue udah lebih baik dari pada kemarin dan kemarinnya." Ely menyunggingkan senyum. Ia hanya tidak ingin Anie kembali kebingungan dan ikut kepikiran karena masalahnya, karena sebenarnya gadis itu punya masalah sendiri yang tak kalah besar.
Ely masuk ke kamar, setelah ia melihat beberapa koleksi tanaman yang baru datang lagi ke rumah Rhudy. Meski tadi ia sempat melihat Keynan bersama wanita itu lagi, tapi rasa di hatinya tidak sesakit kemarin.
Seperti hati Ely sudah terlalu sering disakiti, hingga hanya hambar yang ia rasakan.
Ponsel yang dibelikan Keynan ia lempar ke atas ranjang, kemudian mengambil ponsel yang masih baru dan belum dibuka segelnya pemberian dari William ketika ia di rumah sakit.