Abraham menatap intens ke arah dua putranya yang kini duduk tepat di hadapannya. Meski mereka berdua duduk berdampingan sekalipun, kedua orang itu tetap saja terlihat asing satu sama lain.
Pria paruh baya ini hanya bisa menghela napas sambil memijat keningnya yang berdenyut nyeri. "Apa kalian akan tetap bersikap kekanakan seperti ini? Kalian ini kakak beradik, sudah seharusnya saling menyayangi satu sama lain."
Kalimat barusan sontak menciptakan rasa mual sekaligus jijik di hati Adrian dan Max. Saling menyayangi, katanya?
Kedua pria ini bahkan tidak pernah berpikir untuk bisa dekat satu sama lain. Duduk berdampingan seperti ini pun hanya karena terpaksa saja.
"Hah, Kenapa Anda memanggil saya kemari?" Adrian sungguh tidak ingin basa-basi. Dia ingin segera pergi dari tempat busuk ini, tempat dimana setiap orang tidak akan bisa bernapas dengan leluasa. Sebab setiap penjuru ruangan pasti dijaga oleh bodyguard.