Jessica melempar tasnya ke atas kasur dengan sembarangan. Gadis ini tengah dilanda emosi yang cukup membuat napasnya naik turun tak karuan. Bagaimana tidak? Frans, pria yang baru ditemuinya beberapa hari lalu itu bahkan bisa melihat bahwa di dalam hatinya ada luka yang menganga.
Jessica tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Perasaan campur aduk serta marah namun jauh didalam lubuk hatinya merasa bersyukur dan tak menyangka karena masih ada orang yang peduli dengan dirinya.
"Aku tidak menceritakan apapun, tapi dengan mudahnya dia tau isi hatiku. Sial!" gumam gadis ini sambil menggigit ujung jarinya dengan gemas.
Namun siapa sangka saat gelisah seperti ini, justru sosok pria yang tidak diinginkan kehadirannya malah datang?
Radit, kekasihnya itu kini berdiri sambil menatapnya dengan tatapan curiga. Sedangkan Jessica hanya menatap datar kedatangan kekasihnya itu tanpa sambutan.
"Kenapa diam saja?"
Jessica mengernyitkan dahinya, heran. "Memangnya aku harus berbuat apa?"