Mendengar pengakuan sang ajudan kepercayaan, Christian terdiam barang sejenak. Ia tak bisa asal memberikan hukuman.
Sebagai pewaris Allen Group, ia tidak bisa sembarangan memutuskan sesuatu. Ia harus memikirkan sebab akibat dari keputusan yang keluar dari otaknya.
Kemudian ia ingat di mana dirinya dan tubuhnya berubah kaku lagi.
"Bisakah kau pergi? Maksudku pergi ke dapur… ambilkan kentang goreng kesukaanku di meja makan! Aku lapar," titah Christian pada Raymond.
Raymond yang sempat menundukkan kepala mendadak mengangkat dagu dan menatap tuan mudanya. Ia tak percaya dengan titah Christian barusan.
Kenapa Tuan mudanya tak memberikan dirinya hukuman? Apa karena lapar, pria arogan bermulut ketus itu menunda memberikan hukuman untuknya?
Raymond tersenyum tipis, mengangguk hormat lalu berlalu dari ruangan itu.
