Segalanya tentang perempuan itu membuat ujung-ujung saraf Christian yang sensitif terganggu. Perempuan itu terlalu kentara. Terlalu mulus. Terlalu lembut. Terlalu molek dan menggoda dengan usianya yang belum genap dua puluh tahun.
Christian tersenyum muram sendiri di ruangan itu. Ia telah menyuruh dr. Kyle kembali ke klinik, ia benar-benar sendirian saat ini. Ia sama sekali tak merasa kesepian. Ia sudah terbiasa seperti ini.
Ia tidak yakin ada apa dalam diri perempuan itu yang menarik perhatiannya dengan begitu kuat. Mungkinkah ini hanya karena napsu semata? Tapi bayangan tubuh moleknya melekat erat di benak Christian.
Teringat jelas bagaimana tubuh perempuan itu meruntuhkan imannya. Membawanya ke puncak kenikmatan dan membuatnya kembali merasa dirinya jantan setelah dua bulan berada di masa hibernasi.
"Ah sialan! Ada apa denganku? Kenapa aku terus memikirkan tubuh perempuan itu? Apa jangan-jangan aku sudah gila? Aish, tidak mungkin!" elaknya pada diri sendiri.