"Pesta wedding anniversary orang kaya? Bagaimana mungkin aku dan si gans ...? Bisa bersama? Oh Tuhanku ...!" Sora tidak tahu lagi harus berbuat apa. Menenggelamkan wajah di atas meja kerja, tanpa di sadari Zaskia sudah ada didekatnya.
"Kamu baik-baik saja Sora?" tanya Zaskia menatap cemas.
"Aku sudah mati ...." Sora mencebik ingin menangis.
"Astaga ... Apa orang mati bisa bicara?" Zaskia menggeleng melihat sahabatnya itu.
Bibir Sora mengerucut, menatap hampa memikirkan masa depannya. langkah apa yang harus diambil. Hatinya masih sakit atas pengkhianatan Jerry, jika saja Daniel benar pacarnya maka Sora tidak ambil pusing memikirkan undangan tersebut.
"Dasar wanita licik," gumam Sora lantas menenggelamkan wajahnya di atas meja lagi. Mengingat perbuatan Yolanda padanya.
"Dari tadi seperti ini terus? Apa karena kamu ketahuan punya pacar baru? Semua orang membicarakan itu. Katanya kamu di undang ibu Yolanda ke party keluarganya. Setahu aku hanya orang-orang penting atau rekan bisnis yang mendapatkan undangan. Sebenarnya apa yang terjadi Sora? Mengapa mereka mengatakan kamu punya pacar? Mungkinkah kamu memiliki rahasia yang tidak aku ketahui?" Zaskia memberondong banyak pertanyaan. Tak satupun di jawab Sora.
Alih-alih menjelaskan sebaliknya Sora menangis layaknya anak SD.
"Aku juga tidak tahu! Bagaimana mereka mengatakan aku punya pacar. Kalaupun iya emang ada yang mau denganku?"
"Ya Tuhan Sora ... Jangan berpikir sempit seperti itu ah. Nasib orang tiada yang tahu. Dimasa depan nanti mungkin ada lelaki yang mau sama kamu. Yakin deh, kamu pasti menemukan cinta sejati. Hanya saja kamu harus sabar." Zaskia berusaha menenangkan sahabatnya itu. Memberi kekuatan ekstra.
Sora menyeka air mata yang hampir meleleh di atas pipi. Lantas berkata, "kalau begitu aku punya permintaan."
"Permintaan apa Sora? Oke, tapi jangan aneh-aneh ya?"
Sora mendekatkan bibirnya di depan daun telinga Zaskia. Entah apa yang dia ucapkan sehingga Zaskia mengerut aneh.
~~~
Waktu cepat berlalu akhirnya Sora dan Zaskia bisa terbebas dari neraka pekerjaan. Mereka berdua menghirup udara di sore hari. Berakhir di sebuah kafe langganan.
Zaskia bergerak gelisah di tempat duduk. Segudang pertanyaan menumpuk dibenaknya.
"Hei Sora. Jelaskan! Siapa orang yang akan kita temui sekarang? Kenapa aku dilibatkan?" Akhirnya Zaskia melayangkan satu pertanyaan.
"Tunggu saja. Maaf aku belum bisa menjelaskan sekarang," balas Sora lantas menyeruput es americano.
Zaskia berdecak sebal. Sebelumnya Sora hanya meminta padanya untuk membantu. Tidak ada kejelasan lain. Sora berjanji akan menjelaskan semuanya apabila bertemu orang itu. Lantas orang seperti apakah yang ditunggu mereka.
"Oh dia datang." Sora sumringah menatap seseorang melangkah mendekati.
Tentunya pandangan Zaskia tertuju pada orang yang dimaksud.
"Ya salam apa dia oppa-oppa korea? Dimana kamu kenal orang cakep itu?" Zaskia tidak bisa mengabaikan keindahan yang sebentar lagi datang.
Orang itu tiba. Lantas dia menyapa ramah.
"Halo semua! Maaf jalanan macet. Saya harus memutar jalan. Ini sangat memalukan, sebenarnya saya kesasar. Tapi syukurlah akhirnya saya bisa menemukan jalan yang benar."
Daniel Kim adalah orang yang sedang dinanti mereka. Rupanya Sora sudah menyetujui kesepakatan dengan Daniel, walau kesepakatan itu mendadak lewat telepon. Apa yang mereka sepakati sehingga Sora berubah pikiran--membawa Zaskia pada Daniel.
"Tidak masalah kami juga baru sampai ko. Silahkan duduk!" tawar Sora. Anehnya Daniel lebih dulu duduk sebelum Sora mempersilahkannya.
Sora berdecak sebal melihat Daniel tengah menatap Zaskia dengan senyum dimpelnya.
"Apa-apaan ini? Kenapa dia bersikap seperti ini?" gerutu Sora dalam diamnya.
Zaskia berusaha tidak ge'er di tatap lelaki ganteng seperti Daniel. Jujur saja ini pertama kali bertatap muka dengan oppa korea, terlebih Daniel Kim memiliki lesung pipi yang menggetarkan jiwa.
Zaskia hampir kehabisan napas untungnya kaki Sora melayang di bawah meja sampai mengenai kaki Daniel.
Sora mengancam Daniel dengan ekspresi wajahnya. Daniel sendiri tahu maksud ancaman wanita itu tersebut. Namun, tetap saja penasaran sebelum melihat punggung Zaskia.
"Oh iya, Zas ini Daniel Kim. Seperti yang kamu bilang dia oppa korea. Mirip artis drama korea yang kamu tonton setiap hari." Sora memperkenalkan Daniel pada Zaskia. Mengungkit kegemaran sahabatnya itu.
Tanpa pikir lagi Daniel sigap menyambut tangan mungil itu sebelum Zaskia memberikan.
Setelah sekian purnama merindu, akhirnya Daniel bisa menyapa wanita emas yang tengah ia cari. Namun apakah benar Zaskia wanita emas yang sesungguhnya. Untuk membuktikan kebenaran itu maka Daniel harus melihat punggung Zaskia dengan mata kepalanya sendiri. Apa benar tato bergambar naga terbang tengah memeluk rumah itu ada di punggung Zaskia?
"Saya Daniel Kim. Maaf jika ucapan saya tidak begitu jelas. Maklum saja saya baru belajar bahasa Indonesia. Tapi sekarang saya harus bisa belajar karena sudah bertemu dengan Nona Zaskia. Saya sangat senang bisa menatap anda seperti ini."
Zaskia jadi gugup Daniel selalu berucap manis. Siapa sih yang tidak berdegup bila lelaki tampan ini bicara semanis gula.
"Oh iya boleh saya bertanya?" Zaskia memberanikan diri melempar pertanyaan, karena sebelumnya sudah kepo tentang Daniel yang ingin melihatnya.
"Silahkan tanya saja." Daniel fokus hanya pada Zaskia semata.
"Kenapa anda ingin bertemu dengan saya? Bukankah kita baru bertemu sekarang?"
Bukannya Daniel yang menjawab, Sora lebih dulu menjelaskan tentang pertanyaan sahabatnya itu.
"Begini Zas. Sebenarnya gosip yang beredar di perusahaan semuanya bermula dari Daniel. Kemarin malam tidak sengaja aku bertemu dengan Jerry. Tau sendiri orang itu selalu kasar padaku. Diwaktu yang tepat saat Jerry melecahkan aku, Daniel datang membantu dan mengatakan kami sedang mulai berkencan. Itu cerita sebenarnya. Intinya Daniel hanya mengaku pacaran denganku agar Jerry tidak melecehkan aku lagi," jelas Sora.
"Jadi begitu ceritanya, pantas saja Yolanda mengundang kamu ke pesta keluarganya. Jadi inilah rencananya." Sekarang Zaskia bisa menebak rencana jahat Yolanda dan Jerry.
"Iya aku juga berpikir kesana. Dia ingin tahu apa benar aku memiliki kekasih. Kedua orang itu sulit dibodohi. Aku bimbang, cemas dan takut. Jika aku tidak datang maka mereka akan menebaknya sendiri. Kalaupun harus datang, apa aku boleh datang sendiri? Aku bingung. Maka dari itu aku meminta bantuan pada dia!" Sora melirik Daniel yang sedang mengamati punggung Zaskia. Sekali lagi Sora menendang tulang kering Daniel di bawah meja.
Perbuatan Sora buat Daniel harus menahan nyeri. Sora menajam memberi peringatan kedua.
"Aku mau datang ke pesta. Aku janji tidak akan membuat Sora malu," ucap Daniel refleks setelah di tendang Sora.
Zaskia lega, begitupun dengan Sora. Akhirnya ada jalan keluarnya.
"Tapi ngomong-ngomong bagaimana kalian bertemu? Ini sangat aneh?" Masih ada pertanyaan yang Zaskia layangkan pada Sora.
"Oh, tentang itu ceritanya panjang. Besok aku jelaskan," balas Sora.
Zaskia hanya mengangguk tanpa mendesak lagi. Di kembali fokus pada Daniel.
"Tuan Daniel boleh saya tahu pekerjaan apa yang sedang anda tekuni sekarang?"
Pertanyaan Zaskia satu ini membuat Sora kepo, sebab dari awal jumpa dengan Daniel sampai sekarang belum tahu pekerjaan lelaki itu. Sora tidak pernah berpikir menanyakan kehidupan orang lain. Dia hanya menganggap Daniel orang korea dan lelaki yang selalu ada di saat dia membutuhkan.
Sejenak Daniel membeku, namun semua itu tidak berlangsung lama.
"Saya hanyalah pekerja lepas. Apapun yang menghasilkan uang akan saya kerjakan. Tapi tentu saja dengan kejujuran dan niat yang baik," jelas Daniel membuat dua wanita yang ada di hadapannya menatap tak berkedip.
Daniel terkekeh kecil melihat rekasi mereka. Sesungguhnya ucapan itu benar adanya. Tapi satu hal yang tidak mungkin ia ungkap tentang jati diri sesungguhnya--dia adalah agen rahasia yang handal. Saat ini tengah menjalankan misi rahasia--menemukan golden woman atas perintah atasannya.
Tanpa sadar tangan Zaskia menggeser gelas yang berisi jus jeruk, sampai ke ujung meja alhasil gelas jeruk itu meluncur bagai air mancur. Daniel kebetulan melihat dengan mata elangnya. Refleks tangan ahlinya bergerak cepat menangkap gelas jeruk tersebut hingga gelas itu terselamatkan.
"Syukurlah gelasnya tidak jatuh!" ujar Daniel setelah berhasil menangkap gelas tersebut dengan sebelah tangan.
Hanya Daniel yang terkekeh, tetapi tidak dengan dua wanita di hadapannya.
"Apa dia Superman?" gumam Sora dalam hati