Sisi menunduk lalu menatap sesaat lalu meninggikan pandangannya ke arah suaminya. "Owen, ayo kita makan. Kau tak mau kan roti ini sia-sia!"
Owen menurunkan tubuh Teo yang memang sudah cukup berat di usianya yang sepuluh tahun itu, dia lalu mengajak Teo dan Dion makan siang bersama mereka.
"Tentu saja aku akan makan siang bersamamu, aku sudah lama melakukan ini dan sekarang terwujud!" Teo meraih sebuah roti dan meletakkannya di atas piringnya, tangannya juga meraih selai keju yang dia siapkan di depannya lalu mengoleskannya perlahan.
"Om, tapi dari tutur katamu, kenapa kau tak punya aksen Italy?" tanya Teo sembari mengunyah roti di tangannya.
"Iya, aksen Italyku terhapus saat aku terlalu lama tinggal di Inggris!" jelas Owen berusaha membuat keponakannya ini tak curiga jika dia bukalah Om dari Teo Del Monte ini.
"Sungguhkan aksen bisa hilang secepat itu?" tanya Teo pada Dion yang duduk di sampingnya.
"Iya, itu bisa saja terjadi!" jawab Dion lalu mengelus kepala bocah pintar ini.