72
"Sering-sering latihan sama pegawaiku okey? Bilang aja suruh Nathan," ucapnya. Pria itu tersenyum lembut pada Sari meskipun hatinya sedang kalut. Mengusap lembut pucuk kepala, lantas memeriksa bidikan yang baru saja wanita itu buat.
Sara juga terdiam sembari berpikir dalam pijakan anehnya kali ini, kenapa dia selalu bertindak dan berkata-kata diluar kendali. Pusing hingga mual dan muntah-muntah jika ia memakan makanan yang disodorkan anna ataupun Delfin.
Dia bahkan bingung kenapa dirinya bisa mendengar Nathan ingin ia menembak Tsuyoi Sentoki padahal bibirnya tidak bergerak sama sekali.
"Kakak!" teriak alam. Semua Atensi langsung tertuju kepada Delfin yang tengah mengacungkan kalung berbandul botol mini dengan cairan berwarna biru terang tersebut disamping alam.
Jodi dan Nathan serempak membelalak sebab pada dasarnya kalung tersebut merupakan barang milik Ibunya—clara.