Beberapa penumpang lain ikut mengintip ruangan Annastasia bersama dengan Nam Taemin. Mereka terlalu berisik padahal sudah dipisah ruangan.
"Lepasin dulu Anna— ssi. Perih..." ungkap Nam Taemin. Padahal dirinya sudah bersiap dengan keadaan ini, namun Anna yang di kira bakal lanjut nangis itu.
Malah tiba-tiba menarik kedua kupingnya dan naik ke pangkuan dengan menekan lutut pada kedua pahanya sampai Nam Taemin tercekat namun tidak bisa bergerak.
"Kita akan ikuti pak Herdi dan mencoba berbicara dengannya, namun hanya kamu yang dekat dengan dia, jadinya terpaksa diculik, soalnya tahu bakalan gak mau," rengek Nam Taemin.
Ia mengusap kedua kuping memerahnya saat menatap Annastasia yang juga menatap murka.
"Ayah Ibuku tahu?" Nam Taemin mengangguk, Sirena bahkan sudah membereskan pakaian Annastasia, dan guru Dinda juga akan membereskan absen mereka.