"Om.. tolong lepaskan Lian.. Om.. lepaskan..!!" Lian merengek kepada dua orang yang memeganginya. Didalam Jeep Penculik itu berjumlah 3 orang beserta sang supir, Namun ada satu mobil lagi yang mengikutinya dari belakang Entah berapa orang yang berada didalamnya.
"DIAM.. BOCAH!! BERISIK..!!" Lian langsung terdiam. Ia menundukkan kepala sambil sesekali matanya mengamati daerah sekitar, Saat ini ia tengah berada dijalan yang masih dikelilingi lautan mungkin juga sebuah jembatan ditengah laut namun suasananya sangat sepi apalagi saat ini mulai gelap.
"Bagaimana kita mengh*bisi anak ini.. ??" Tanya orang itu.
"Kita buang saja kedalam hutan, biar dimangsa binatang buas.. Hahaha!!" orang yang duduk disebelah bocah itu menjawab.
"Jangan itu terlalu kejam..!!" protesnya, sedang sang supir masih belum buka suara.
"Jika tidak.. kita jual saja anak ini keluar negri dengan begitu kita bisa untung.. dapet duit dari si bos dan dapet juga dari penjualan anak ini.. Hahaha..!!?" keduanya mulai mengemukakan pendapat.
Tiba-tiba si supir langsung melesatkan laju Jeep nya dengan kecepatan tinggi, membuat ketiga orang yang berada di kursi belakang itu hilang kendali. Dan ketika sudah begitu kencang ia belokan ke arah laut sementara ia sendiri langsung melompat sebelum Jeep tersebut masuk kedalam air.
"AAAAA..." ketiganya berteriak BYYUUURRRRRR.. blebek blekbek.. Mobil itu langsung tenggelam. 2 penculik itu tidak akan pernah menyangka bahwa sang supir akan menghab*sinya juga.
Supir tersebut mengalami luka yang cukup parah, namun ia masih bisa berjalan ia menengok kekanan dan kekiri memastikan tidak ada yang melihat aksinya dan kebetulan keadaan saat ini lumayan sepi.
"Hallo bos... Semuanya sudah beres, Mereka tenggelam dilautan." Laki-laki tersebut Langsung masuk ke mobil belakang yang telah mengikutinya.
"Bagus..!!" Hanggono langsung mematikan panggilan itu. Ia terlihat sangat lega.. meski harus mengorbankan kedua anak buahnya namun ia merasa puas, ia tidak ingin orang itu mengkhianatinya seperti Dabo dulu.
Di suatu tempat terpencil..
"Tuan kita sudah sampai.."
Anggara terlihat lelah, ia memijat pelipisnya pelan. Setelah penerbangan tadi ia langsung menuju ke lokasi ini yang ternyata lumayan jauh dan terpelosok.
"Saya akan masuk, kalian tunggu saja di mobil." Anggara bersiap untuk keluar.
"Tapi tuan.. !!"
"Jangan khawatir.. saya akan baik-baik saja.. amati saja keadaan sekitar siapa tau ada yang mencurigakan."
"Baik tuan..!!
Anggara menghampiri rumah yang penerangannya cukup redup, ia kemudian mengetuk pintu.
"Siapa.. ??" Suara wanita tua terdengar dari dalam rumah dan tak berapa lama pintu terbuka.
"Anda.. ??" Wanita itu terkejut.
"Anda mengenal saya... ??" laki-laki itu tak kalah terkejut.
"MAU APA ANDA DATANG KESINI.. HHAA..?? PERGI.!!.. JANGAN SAKITI KELUARGA SAYA LAGI !!." teriak wanita itu seraya menarik gagang pintu. Anggara tak tinggal diam ia menahan pintu itu sekuat tenaga.
Melihat kejadian tersebut para bodyguard Anggara langsung menghampiri dan membantunya. Wanita itu terjelembab ke tanah.
"Nyonya.. Anda tidak apa-apa..??" Anggara membangunkan wanita itu.
"KENAPA KALIAN KEMARI !! SUDAH SAYA KATAKAN JANGAN IKUT CAMPUR !!" Anggara meradang, namun wanita itu langsung mendorongnya hingga laki-laki itu terjatuh.
"Nyonya.. kami harap Anda bisa bersikap sopan dengan tuan saya..!!" Salah satu bodyguard langsung mengamankan wanita itu sedang yang lain membantu Anggara tuk berdiri kembali.
"KENAPA..?? KENAPA SAYA HARUS SOPAN KEPADA B*JINGAN INI HHAA?? BAHKAN SEKARANG JUGA SAYA AKAN MEMBUN*HNYA.. !!" Wanita itu terlihat geram dan bernafsu ingin mencekik Anggara jika saja bodyguard itu tidak menahannya.
"Nyonya tenang.. saya kesini ba..!!"
CUIIIHHHH, wanita itu meludahi Wajah Anggara hingga laki-laki itu menghentikan perkataannya.
"NYONYA..!!" Bodyguard itu hendak menamparnya namun ditangkis oleh sang tuan, laki-laki itu menggelengkan kepala.
"KENAPA...?? KALIAN INGIN MEMBUNUH SAYA .. ?? BUNUH SAJA..!! SAYA SUDAH SEBATANG KARA.. PERCUMA JUGA SAYA HIDUP. SETELAH KALIAN MENANGKAP SUAMI SAYA DAN MENGHANCURKAN HIDUP PUTRI SAYA !! SAYA SUDAH TIDAK INGIN HIDUP LAGI..!! CEPAT BUNUH SAYA.. !!"
"Apa maksud nyonya.. putri dan suami nyonya ??" Anggara terkejut mendengar penuturan Wanita tua itu.
"Iyah... tuan Anggara yang terhormat.. saya adalah ibu dari gadis yang sudah anda rusak.. Anda sudah menghancurkan masa depan putri saya.. ANDA TELAH MENGHANCURKAN KELUARGA SAYA !! ANDA TELAH MENYAKITINYA.. hhuaaa...aahhaa putri ku.. putri ku yang malang.." Wanita itu menangis sembari meratapi nasib buruk putrinya tersebut.
Anggara terlihat shock ia tak menyangka ternyata laki-laki yang diberikan uang oleh pamannya itu ternyata keluarga gadis yang telah ia rusak, ia memang bersalah tapi saat itu ia tak sadar melakukannya. "Kenapa paman menyembunyikannya dariku.." batinnya.
"Nyonya saya minta maaf.."
"MAAF...?? Apa Anda pikir Anda berhak dimaafkan..?? 8 tahun... 8 tahun yang lalu Anda menghancurkan hidup putri saya apa anda datang meminta maaf.. ?? Anda bukan hanya tidak bertanggung jawab, tapi juga kejam.. Anda pengecut tidak mau mengakui kesalahan malah justru mengutus orang lain yang menyelesaikannya.. Anda hanya memberi kami sejumlah uang supaya kami pergi dari kota itu.. tanpa memikirkan perasaan kami, apalagi putri kami.. Anda dengan kejam menyuruh dia untuk menggugurkan kandungannya.. dimana hati nurani anda.. dimana letak kewibawaan anda yang disanjung-sanjungkan itu.. Hhaa ?? Anda bukan manusia... Anda adalah binatang !!"
Kemarahan Wanita tua itu semakin memuncak.
"Nyonya.. saat itu saya.. "
"SAYA KENAPA.. ?? Anda takut orang-orang tahu dengan kebej*tan Anda..?? Anda takut dihina karena sudah terbongkar bahwa ternyata Anda sebenarnya bukan orang baik.. ?? Lalu bagaimana dengan putri saya..Hhaa ??" Wanita itu kembali histeris seraya menarik kerah baju Anggara dengan kedua tangannya.
Sang bodyguard ingin bertindak, tapi Anggara melarangnya.
"Dia menderita, dia di caci orang-orang sekampung.. dia dipukuli, dia terluka.. bahkan dia diusir.. dia dibuang di jalanan.. Suamiku membuangnya di jalanan.. hhuuaa aa aaa..!!" Wanita itu memukul-mukul dada Anggara dengan keras, ia histeris ia begitu terpukul hingga akhirnya terlihat lemas dan kemudian perlahan duduk di tanah.
Anggara ikut terduduk.. ia juga ikut terisak, ia shock karena penuturan Wanita tua itu berbeda dengan kabar yang ia dapat dari sang paman. Beliau mengatakan bahwa gadis itu tew*as bunuh diri karena prustasi..
"Lalu dimana dia sekarang Nyonya.. ??"
"Dimana.. ?? Anda pikir saya akan memberitahukannya jika saya tahu hhaa.. ?? 20 tahun saya buta... rela menghabiskan banyak harta hanya karna ingin melihat Anda menderita, Saya ingin membu*nuh Anda.. saya ingin Anda m*ti.. !!" Wanita itu kembali memukuli tubuh Anggara.
Laki-laki itu hanya terdiam dia pasrah menerima perlakuan kasar dari orang yang sudah ia Sakiti tersebut.
"Tapi saya berharap, mereka berdua tetap hidup.. putriku harus hidup.. dan dia akan membalaskan dendamnya kepada Anda dan keluarga Anda.. Hahaahaaa... putriku akan menghancurkan keluarga Anda sehancur hancurnya..!! Hahaha.." Wanita itu tertawa dengan sangat lantang dan kemudian kembali menangis..
"Putriku... Denna putri ku sayang.." gumamnya seraya bangkit dan meninggalkan laki-laki itu.
Tak pernah dibayangkan Anggara sebelumnya bahwa penyeledikannya kali ini, yang berawal dari rasa penasarannya terhadap laki-laki dirumah sakit dulu justru telah menghantarkannya pada sebuah kebenaran yang selama ini tidak pernah ia ketahui. Yakni kehamilan gadis yang dulu sudah dihancurkannya itu.
"Jadi dia mengandung anakku..?? bukankah aku mand..." Anggara teringat sesuatu, 2 bulan setelah kejadian tersebut istrinya pun hamil.
"Astaga jika dia masih hidup pasti usianya sama dengan Zean.. Dimana kamu nak..!!" Gerutunya, ia begitu sangat terpukul Namun yang semakin membuat nya terluka adalah Sang paman sudah tahu tapi malah merahasiakan semua itu darinya.
"Sepertinya masih ada rahasia besar yang disembunyikan paman dariku..!!" Anggara mengusap wajahnya dengan kasar.
9 Tahun kemudian..
Disebuah rumah bordir,
plakk!! sebuah tamparan mendarat di pipi seorang gadis.
"Ini yang kamu berikan untuk membalas kebaikanku selama 9 tahun ini.. Hhaa ??"
"Aku menyuruhmu untuk melayaninya.. bukan menghajarnya.." Wanita itu semakin geram ketika melihat laki-laki yang babak belur itu untuk yang kedua kalinya.
"Maaf Nuna.. tapi dia sangat kasar.." Jawab gadis itu ketus seraya menuding laki-laki tersebut.
"Kasar.. kasar.. kasar... itu saja alasan mu dari kemarin.. mau latihan berapa kali lagi Hhaa ?? ini sudah laki-laki yang ke 10 sejak kemarin kamu latihan.. Tapi mana hasilnya.. ?? Kamu saya didik untuk menjadi Pel*c*r kelas 1.. bukan untuk jadi petinju..!!" Wanita itu berlalu seraya menabraknya.
"Bawa dia kembali..".. Imbuhnya lagi.
Dua orang bodyguard langsung mengangkat laki-laki yang babak belur itu dan membawanya keluar. Gadis itu hanya tersenyum sinis, ia melambaikan tangan pada laki-laki tersebut.
Malam ini harusnya menjadi pelayanan perdananya sebagai wanita penghibur, Namun Gadis itu terus berusaha menghindari profesinya tersebut dengan berbagai cara, ia tak ingin terjerumus dalam dunia tersebut meski ia sudah terjebak selama 9 tahun di tempat ini. Untung saja salah satu bodyguard kepercayaan wanita itu ada yang merasa iba padanya hingga di sela-sela kesibukannya mendapat pelatihan dari sang Nuna, bodyguard itu pun mengajarinya karate. Ia berharap suatu saat gadis itu bisa kabur dari dunia hitam ini hingga bisa berkumpul dengan keluarganya kembali.