"Ahk!" lolosku dari bibir, saat dadaku tertusuk benda tipis yang ditiupkan sosok putih jangkung. Begitu hebat rasa sakit yang ditimbulkannya saat berdetak jantungku yang telah ditembus. Benda tipis itu menancap tepat di tengah dadaku, menembus dari depat hingga ke belakang pungguku. Kendati begitu, setetes darah pun tak dapat kulihat menetes dari tusukan benda tipis panjang itu.
"Nak!" Kejut ksatria dibelakangku.
"Apa yang-!?" Berbalik pun ksatria berambut singa, namun, sosok putih jangkung itu terlebih dulu menyelipkan diri keluar pintu. "Aku akan mengejarnya!" Dia pun mengejar sosok itu.
Kaku tubuhku, yangmana karena rasa sakit yang hebat, lidahku hingga kelu untuk berkata-kata. Sedang ditelingaku kurasa berdengung, dunia berputar di depan mataku sebelum gelap kemudian seluruh pandanganku.
.
.
.
