Rasa bersalah Tuan Arthur yang memungkinkannya untuk tak mengabarkan keberadaanku pada ayah yang berada di dunia ini, Alf. Jangan bilang sesuatu telah terjadi pada Vivian ....
Tak ingin aku membayangkan apa hal yang mungkin bisa terjadi pada anak yang harus terpisahkan dengan orang tuannya tersebut. Kutahan perasaanku menghalau cemas yang berusaha keras menutupi pikiranku.
Dari ujung bilik kamar penginapan ini, kudengar pun suara pintu yang perlahan berderit terbuka dari luar.
.
.
.
"Tuan Gagak Gurun ...?" ucap seorang gadis kecil mengintip dari daun pintu itu.
Imut topi penyihir yang dikenakan menutup rambut ungunya, berpadu dengan jubah mungil yang dikenakan serasi padanya. Memerah wajahnya memperhatikan kami bertiga yang terpana memandangnya dari dalam bilik kamar. Menarik diri pun gadis kecil itu kemudian sembari ditutupnya kencang pintu kamar ini kembali.