Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Ksatria Kegelapan Abadi

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉTom_Ardy
--
chs / week
--
NOT RATINGS
39.7k
Views
Synopsis
Warning : dalam novel ini terdapat adegan kekerasan yang mungkin akan mengganggu beberapa pembaca. Hiatus. Dukung terus karya anak bangsa! 534 AD, Daratan Eropa, merupakan benua yang dipenuhi monster mistis, begitupun dengan berbagai hal-hal diluar nalar lain. Jaman terburuk menurut orang. Namun, berkat jaman ini aku dapat melakukan perjalananku mencari Ayah. Ayah yang meninggalkan kerajaan kami saat aku masih balita, dan akhirnya sekarang membuat aku tak bisa naik tahta dari status pangeran. Namun, ia saat ini malah menjadi satu-satunya harapan kami, ... harapan ku. Karena beberapa bulan yang lalu, istana telah direbut oleh bangsa barbarian, Vandal. Yangmana turut serta pun menahan ibuku yang menjabat sebagai seorang ratu tanpa raja. Aku, Morien pangeran Moor, akhirnya pun berkelana di daratan Eropa. Daratan yang jauh dari negeri pasirku. Juga daratan yang dipenuhi monster ganas yang siap kutebas, sebagai pemburu monster. Selagi menyembunyikan identitas dalam helm teropong hitam dan baju sirah hitam. Aku melanjutkan misiku untuk mencari Ayah. Novel ini merupakan Sequel dari Monster di Batavia, yang mengambil latar waktu dan tokoh utama yang berbeda. Namun, karena berada dalam satu semesta yang sama, maka beberapa pengetahuan dari Novel Monster di Batavia akan kembali di ulang di kisah ini.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog Sinar Sang Ksatria Hitam

Untuk Arthur aku pernah bertarung, terhadap dirinya pula aku pernah melawan.

Pada si picik, pada si buta. Aku kan menebas dengan hati menghitamku.

Bila tanganku masih menyambung pada badan,

maka, ku kan sibakan ular dari sarangnya.

Bila hatiku masih berdetak dengan hangatnya,

maka, ku kan kembali bangkit dari lelap kehampaan.

Kebenaranku lah kesalahanku, dan putihku lah pula hitamku.

Akulah ketakberpihakan suatu jiwa, akulah tegasnya sebuah pedang.

Tidaklah aku baik ataupun jahat, seperti juga tidaknya aku musuh ataupun kawan.

Untuk yang kuikuti yang kutahu, dan untuk yang kuketahui yang kulihat.

Dihadapanku, semuanya bukanlah salah atau benar.

Karena hitam dan putih hanyalah gradasi dari cahaya.

Ku kan bertarung...