Duduk di kursi kebesaran yang berwarna hitam, terdiam dengan tatapan kosong, itulah yang dilakukan oleh Nathan saat ini. Pria itu terus membayangkan tentang peristiwa keracunan yang dialami oleh istrinya di malam pernikahan mereka, lalu teringat pada botol kecil yang ditemukan dalam kaos kaki Paulina.
"Kenapa ... Kenapa dia tega melakukan semua ini padaku? Aku sudah baik padanya selama ini, menjadikan dia sebagai sekretaris andalanku seperti temanku sendiri ... Tapi kenapa dia menaruh racun dalam minuman itu?" Nathan bertanya-tanya dengan gelisah yang datang memasuki ruangan.
"Aku tidak percaya pada apa yang barusan terjadi," ucap Clara dengan serius menghampiri Nathan.