Bugh!!
Tubuh lelaki yang berniat untuk menodai Diana, terhempas hingga menabrak meja dapur. Beberapa gelas pecah, darah mengalir dari tangannya, membuat senyum penuh kebencian terlukis, jiwanya menggebu, ingin membalas apa yang diterima oleh tubuhnya.
"Diana, apa ada yang luka?"
"Aku gak apa, Juna awas!" Sebuah gelas kaca dilempar ke arah lelaki itu, ditangkis dengan lengan hingga berbalik arah dan bertubrukan dengan lantai.
"Ini ada apa sih, kalian ini kayak anak kecil saja. Juna, Riko, ikut Papa!"
"Urusan kita belum selesai!" ancamnya sebelum menarik tangan wanitanya keluar bersama dengan dirinya.
"Kamu pikir aku takut? Maju sini, bakalan aku hadapi dengan senang hati," tantangnya. Namun, sudah tak mendapat respon apapun dari Juna.
Dari nada bicaranya, lelaki itu seperti terpengaruh dalam minuman yang dia konsumsi. Hal tersebut dapat diyakini, ketika Wisnu menemukan beberapa bungkus makanan dan botol minuman di ruang tamu.
"Duduk!" bentaknya memerintah.