"Ya jelas tidak pantas. Mana mungkin pria baik-baik, pendiam, sukses berkarir, multi talenta, sarjana ahli gizi, menjalin hubungan dengan seorang model yang tampilannya saja begini," ujarnya menatap Ines jijik atas hingga bawah. Padahal wanita itu sudah berpakaian rapi dan sopan. "Saya akui kamu cantik, tapi kamu tidak lebih cantik dari tunangan Juan, calon menantu saya. Kamu yang bermodal tubuh seksi molek ini tentunya sudah banyak dlirik oleh pria sana-sini. Ya jelaslah, lalat mana yang tidak tertarik kalau melihat makanan sisa terbuka dan dibiarkan begitu saja?"
Damn! Go to the hell!
Saga mengumpat dalam hati. Tangannya mengepal makin kuat. Wanita ini betul-betul tak punya hati!
Sementara Ines menunjukkan wajahnya. Ia memejamkan mata sekali dan buliran bening langsung meluncur dari sana. Kata-kata mama Juan teramat menyayat hatinya.
