Luruh sudah pertahanannya untuk menerima semua kata-kata kasar Saga. Cairan bening tak mampu lagi Ines bendung lama-lama di pelupuk matanya. Ruang di hatinya yang semula sesak sedikit berkurang setelah ia mengutarakan uneg-unegnya barusan.
Saga terdiam cukup lama meresapi kata-kata Ines yang kini setengah terisak.
"Tapi kalau kamu menerima orang yang datang selain aku, itu bakal bikin perjuanganku makin sia-sia, Nes. Aku merasa nggak adil aja, kamu ngerti kan?" Suaranya sedikit melunak.
Ia raih pundak Ines yang bergetar, namun langsung ditepis kasar oleh si wanita.
"Nggak adil katamu? Terus saat kamu ke Bandung nemuin mantan kamu itu adil nggak? Aku tanya, adil nggak, Saga?!"
Saga terperangah. Ia kaget bukan kepalang saat Ines bilang wanita itu tau mengenai tujuannya ke Bandung. Apa saja yang Ines tau? Apa ia mengenal Clara? Tapi dari mana dirinya tau tentang itu? Siapa pula yang memberi tau?
Kecamuk di pikiran Saga belum selesai, Ines kembali berujar.