Isakan kecil keluar dari bibir Renjana. Gadis itu menangis menceritakan bagaimana semuanya bisa menjadi sekacau ini. Minus cerita soal bagaimana dia kehilangan keperawanan. Renjana masih cukup waras untuk tidak berbagi masalah itu.
Naraya dan Sakha saling pandang. Perempuan itu kemudian menarik Sakha menjauh dari Renjana yang masih menangis. Naraya... cukup tidak mempercayai situasi gila ini. Memangnya ini novel? Drama? Tapi, ya, kehidupan Sakha dan Renjana sudah benar-benar mirip seperti di drama-drama maupun di dalam novel.
Naraya menarik Sakha mendekat. Perempuan itu melirik ke belakang sebelum mendekatkan wajahnya pada Sakha. "Itu beneran? Dia mau dijodohin?" bisiknya sepelan mungkin.
Sakha mengerjap cepat saat merasakan sensasi geli akibat dari bisikan Naraya di telinganya. "I-iya, beneran. Mama mau jodohin dia sama anak temannya. Hal biasa buat memperbesar relasi."