"Hai! Apa kabar? Gue kira ... lo enggak bakalan datang. Ada nyali juga ternyata."
Tentu saja Fiona kesal, tapi untuk melawan orang yang semi tidak waras seperti dia, Fiona harus kalem. "Oh iya, gue dapat undangan langsung kok dari Yos."
Firda menggeram kesal. Ternyata walau dengan cara seperti ini pun, masih begitu tidak mudah membuat gadis itu menggerutu kesal walau hanya sekadar kesal sedikit saja. "Gue kira lo belum tahu."
"Tahu kok," Fiona memberi jeda. Berdiri dari duduknya dan membisikin sesuatu di telinga Firda. Menyisipkan anak rambut di belakang daun telinga gadis itu. "Gue yakin, kalau lo tahu, lo ... bakalan lebih sakit. Jauh lebih sakit, dari yang lo pikirin."
Firda mendorong tubuh Fiona hingga dia kembali terduduk. Namun sayangnya, sehelai kain nyangkut di tangan Fiona dan berhasil memberikan sedikit sobekan pada gaun mewah itu.
