"Aku tidak tahu apa alasanmu menyukainya, tapi kupikir yang kau sukai hanyalah topeng palsunya."
Alan tak langsung menjawab, membuat Casey gigit jari. Laura benar-benar berani dan sangat berterus terang. Selama ini bahkan Casey tak memberi tahu Alan mengenai keburukan Erica. Sedangkan Laura? Untuk permbicaraan pertama saja sudah mengangkat topik sensitif, gadis itu sunggu berbeda.
"Aku tak menyangka pria sepertimu juga menyukai gadis seperti Erica. Ah, ternyata kau sama dengan yang lainnya. Menyukai fisiknya, huh? Aku jadi mengerti." Laura tak henti-hentinya menyalakan api kemarahan Alan. Gadis itu yang melakukannya tetapi Casey yang meringis takut!
Alan masih tak kunjung merespon. Untuk mencairkan suasana, Casey mengeluarkan lagi cemilan dari dalam tote bag nya. "L—lebih baik makan ini, di sini tidak akan ketahuan jadi aman." Casey memberanikan diri untuk membuka suara. Ia sadar posisinya saat ini bagaikan tikus di antara singa dan cheetah.