"Wah bisa jadi banyak nanti," sahut Raja pada Riski.
"Sama jenis kelaminnya," ucap Riski pada Raja.
"Yang benar saja kamu itu," sahut Raja pada Riski.
"Kamu lihat sendiri saja," ucap Riski pada Raja.
"Ogah, mendingan aku ngobrol sama Verina," sahut Raja pada Riski.
"Ngobrol apaan emangnya?" tanya Riski pada Raja.
"Ngobrol hal penting," jawab Raja pada Riski.
"Hal penting? Sejak kapan kamu sama Verina punya tugas penting?" tanya Riski pada Raja.
"Kemarin malam," jawab Raja pada Riski.
"Malam? Ngapain kamu malam-malam sama dia?" tanya Riski pada Raja.
"Kebiasaan otak negatif," jawab Raja pada Riski.
"Nggak," ucap Riski pada Raja.
"Dia itu kemarin nunggu jemputan, dan jalanan sepi banget, nggak tahu semua manusia pada kemana," sahut Raja pada Riski dengan jelas.
"Dijemput? Ke cafe di jemput?" tanya Riski pada Raja.
"Iya kata dia," jawab Raja pada Riski.
"Terus dia kemarin itu nggak ada yang jemput?" tanya Riski pada Raja.