Namun meskipun dirinya serasa istirahat, namun pikirannya tepat pada Verina yang masih marah pada dirinya. Nabila benar-benar sering kewalahan saat Verina marah padanya atas masalah yang dia buat.
Beberapa menit kemudian asisten rumahnya mengetuk pintunya dan meminta dia untuk keluar kamar. Nabila bangun dari rebahannya dan kemudian menuju ke meja makan untuk makan bersama dengan asistennya itu.
Asisten Nabila yang bernama Inah pun menyiapkan makanan kesukaan Nabila.
"Ada udang dan cumi asam manis kesukaan neng Nabila," ujar bi Inah pada Nabila.
Nabila tersenyum dan kemudian mengambilkan piring serta sendok untuknya dan bibinya.
"Makan dulu neng, nanti bisa istirahat lagi setelah makan. Nyonya berpesan sebentar lagi akan segera pulang, jadi neng Nabila tidak boleh kemana-mana," jelas bi Inah pada Nabila.
"Iya bi," Nabila kemudian mulai makan dengan lahap sampai di tengah-tengah ada yang mengetuk pintunya dan Nabila hafal suara siapa yang mengetuk pintunya itu.