"Yena, bangunlah."
"Umm ...." Perempuan itu membuka mata. Bangun. Di peluknya pria yang ada di hadapannya dengan erat.
"Hidupku sangat tragis. Pada kehidupan dulu aku mati dengan cara mengenaskan. Sekarang pun begitu. Aku sangat takut. Aku enggan terlahir kembali. Bagaimana jika di kehidupan berikutnya aku juga mati dengan cara mengerikan lagi." Yena mengadu sembari menangis tersedu-sedu.
"Maafkan aku." Pria itu mengelus kepalanya lembut.
"Di kehidupan dulu aku tidak bisa melindungimu bahkan dari diriku sendiri. Namun, di kehidupan ini, aku tidak akan membiarkanmu mengalami nasib buruk. Bangunlah. Kau baik-baik saja."
"Apa maksudmu? Aku belum mati?" Yena menengadah dan menatap pria itu yang wajahnya kemudian mulai kabur.
"Lee Shan? Kau ke mana? Lucifer! Jangan tinggalkan aku! Lee Shan?!"
Duk
Perempuan itu bangun dan membuat kepalanya langsung terantuk dinding gua.
"Ukh ...!" Yena memegangi kepalanya. Linglung.