"Siapa itu Philomel?" Delwyn bertanya untuk pertama kalinya. Memberanikan diri mengganggu ketenangan milik Daeva sekarang. Bukan salahnya, sebab mereka saja yang tidak mau menjelaskan itu padanya tadi selagi makan malam. Meksipun yang benar-benar makan malam hanya dirinya saja.
"Penyihir," katanya. Daeva menjawab seadanya. Tidak mau banyak berbicara, toh juga, Delwyn akan berubah menjadi orang bodoh kalau sudah menyinggung pasal dunia sihir dan segala komponen yang ada di dalam sana.
"Seperti nenek sihir yang terbang menggunakan sapu dan memakai topi kerucut?"
Daeva menoleh padanya. Imajinasi Delwyn mirip seorang bocah. "Kau pikir ini dunia dongeng?" tanyanya, balik menyerang.
Delwyn menaikkan kedua sisi pundaknya. "Memangnya apa salahnya? Semua juga akan berpikir hal yang sama jika mendengar kata penyihir bukan?" Dia tertawa kemudian. "Memangnya Philomel berbeda?"