"Daeva!"
Sebelum Delwyn mengatakan semua alasannya melakukan hal yang lancang seperti kemarin malam, Daeva merapalkan mantra padanya. Seakan memanggil semua udara untuk datang dan berkumpul, sesuatu seakan menjerat tubuh Delwyn, mengangkatnya perlahan-lahan. Membuat tubuh kekar pria itu naik ke atas, mengudara.
Ini sedikit ngeri. Ditambah dengan pandangan mata Daeva yang tak bisa dibilang bersahabat. Ekspresi wajahnya pun begitu.
"Aku bisa ...." Delwyn kembali diam kala tali sihir milik Daeva semakin kuat mengikatnya. Semakin Delwyn meronta, maka semakin kuat pula ikatan yang ada, itu seiring dengan gerakan jari jemari Daeva.
Tubuh pria itu diterangkan semakin tinggi, hampir saja menyentuh langit-langit ruangan.
"Kau ... benar-benar manusia yang lancang, Delwyn." Daeva berkata di tengah amarahnya. "Aku bisa saja membunuhmu dengan sihir ini."