"Aku akan pergi ke kubah Daviela. Jika ada yang mencariku, katakan saja bahwa aku sedang tidak mau diganggu boleh siapapun."
Kalimat itu yang membawa langkah kaki Delwyn datang ke sebuah tempat yang tak asing. Dia pernah ke sini, sesekali saja. Namun, suasananya jelas-jelas berbeda. Meskipun dengan tegas dikatakan bahwa ini adalah tempat yang sama. Sebuah kubah besar yang hanya bisa dilihat oleh si pemiliknya dan orang-orang yang berpihak padanya atas ijin dari Daeva Desdemonav.
Bukan Daeva yang memaksa, tetapi Delwyn yang ngotot ingin ikut. Katanya, takut kalau terjadi sesuatu pada Daeva. Mungkin saja dia belum benar-benar pulih. Hanya Delwyn yang bisa menyembuhkannya.
"Apa yang ingin kau periksa?" tanya Delwyn. Melirik gadis yang berdiri di bawah sebuah atap yang terbuat dari dedaunan kering. Anehnya, salju yang turun tidak menembus dan membasahi.
Ah, benar! Ini adalah dunia imajinasi milik Daeva.