"Aku lapar." Kata Theodoric pelan membuat Aziel terdiam.
Ia ingat kalau tidak meninggalkan makanan apapun untuk Theodoric saat ia pergi tadi dan ia tidak ingat untuk memerintahkan sekretarisnya membelikan cemilan untuk Theodoric.
Aziel juga ingat mengenai bagaimana pelajaran hidup yang didapatkan Theodoric dan ia tidak berpikir anak itu masih melakukan hal yang sama. Bersikap bodoh untuk sebelum akhirnya ia memberitahu apa yang ia inginkan lebih tepatnya ia hanya melakukan itu untuk mengisi perutnya yang kosong.
Lupakan tentang itu.
Di sini Aziel juga salah karena ia tidak meninggalkan Theodoric bersama cemilan yang mungkin saja bisa membuat Theodoric bertahan lebih lama lagi sampai ia kembali untuk mengajaknya makan siang. Ia malah membiarkan Theodoric berada di ruangannya tanpa makanan yang tentu saja membuat anak itu kelaparan dan memilih untuk mencari keberadaannya demi mengatakan kalau ia sudah lapar.
Hah!