Chereads / Dendam Winarsih / Chapter 72 - Duduk Berdekatan

Chapter 72 - Duduk Berdekatan

Dino tidak berkata apapun, dia akhirnya pergi meninggalkan lokasi kejadian dan membiarkan anak buah pria tegap itu di jalan raya. Dan tidak mungkin dia membawa bersama jasad itu di mobilnya.

"Kita jalan sekarang, jangan terlalu lama, karena yang ada kita akan bermalam di jalan. Pak, saya harap anda tidak sekongkol dengan pembunuh itu." kata Dino melirik ke arah belakang.

"Saya tidak mau mati konyol. Saya masih mau hidup. Tapi kasihan anak buah saya semuanya. Kenapa dia tidak mau memaafkan anak buah saya ya?" tanya pria tegap itu.

"Karena itu anda duluan yang cari masalah, anda mengganggu kami. Jelas mbak manis itu melakukannya. Sekarang anda menyesalkan?" tanya Ian yang mulai kesal.

Paijo, Ian dan pria tegap itu merasakan sesuatu yang buat mereka merinding lagi. Ketiganya saling lirik dan memberikan kode. Ian berdehem sepanjang jalan. Mamang yang menatap dari kaca depan menyergitkan keningnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS